"Pagi-pagi Denpasar"
Sepanjang jam pasir
Di sungai – sungainya yang malam
Denpasar mencapaiku dari pasar pagi
Di sungai – sungainya yang malam
Perempuan – perempuan menjajakan subuh
Matanya dipenuhi bunga palawija
Kembang bawah tanah
Yang tak pernah disunting tubuh
Sepanjang jam air, sepanjang jam pasir
Perempuan itu menempuh pagi
Menumpahkan seluruh isi susunya
Perempuan yang telah melampaui akilbaliq itu
Juga menemukan aku
Mari saya ceeritakan sejarah pasar, tawaranya
Kisah yang dimulai dari hujan dan
Burung yang belajar terbang dengan sayap terluka
Hujan yang mendinginkan burung – burung kudus
Dengan sangat api yang tumbuh dari kening kupu – kupu